Nuansa Afrika di Savana Bekol Taman Nasional Baluran - Situbondo
- Rabu, Agustus 12, 2015
- by
- Riz Altaf
Africa van Java. Panggilan yang pas untuk taman wisata nasional
yang satu ini. Dengan savananya yang luas dan pemandangannya yang sangat indah,
menjadikan tempat ini masuk dalam wishlist para traveller dan fotografer lokal maupun
interlokal. Eh, Internasional. Kota Situbondo patut bangga karena
memilikinya. Buat para sahabat yang suka dengan pemandangan rumput yang tandus
dan gersang seperti di Afrika, saran aku sempatkan waktu kalian untuk
mengunjungi tempat yang satu ini.
Berangkat dari kota kelahiranku, #gakpentingbagimu
dan pas waktu itu aku lagi pulang kampung di Banyuwangi. #tambahgakpentingjuga Kita,
(aku dan temanku) berdua dengan motor yang berbeda berangkat pagi hari menuju
arah Situbondo yaitu arah ke Taman
Nasional Baluran, tepatnya. Sampai di pintu masuk wisata siang, karena
sebelumnya kita sempat mampir ke warung di pinggir jalan untuk mengisi perut
terlebih dahulu. Bagaimanapun, aku hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari
kelaparan.
Cuaca mulai panas, terlihat
petugas mengarahkan kita ke tempat pembelian tiket masuk. Harga tiket masuk di Taman Nasional Baluran kali ini cukup terbilang
mahal, karena kita datang pas di hari Liburan. Waktu itu, satu orang wajib
bayar 3 Karcis masuk dengan rincian: Karcis masuk Kendaraan Roda dua Rp. 7500, Karcis
masuk Hari Libur Rp. 7500, dan Karcis masuk Pengunjung Rp. 10.000. Jadi total
satu orang bayar Rp. 25.000. It’s Okey, sepadan dengan apa yang kita dapatkan
di taman wisata ini.
Namun, jangan berbahagia dulu.
Untuk menuju ke salah satu tempat wisatanya yaitu Savanna Bekol, kamu harus melewati jalan yang bisa dibilang kurang
bagus / tidak bagus / rusak / rusak parah. Dan lebih parahnya, jalan yang harus
kamu tempuh itu sejarak 12km. Oh, shit!! Jangan harap kamu bisa ngebut. Eman motornya, bukan orangnya. #peace!!!.
Getaran-getaran di sekujur tubuh
mulai terasa saat di perjalanan. Bukan getaran cinta, melainkan getaran
melewati jalan yang gronjal-gronjal. Sempat
berfikir, ini aku mau ke savanna atau ke sungai ya?. Sebenarnya bukan berarti
jalannya masih berupa tanah / belum di aspal. Jalan yang waktu itu (semoga
kedepannya lebih baik) kita lewati sudah
beraspal tapi rusak. Entah kenapa, aku juga tidak tahu karena aku gak begitu
paham dengan sifat jalan. Setahuku, selama ini aku tetap melewati jalan yang
benar. Gitu aja. #TambahGakNyambung
12km menuju savanna dan ditambah
3km untuk menuju pantainya, yaitu Pantai
Bama. Gak bisa ditawar? Coba aja sana kalau ingin nawar. Selama perjalanan
menuju savanna bekolnya bisa dibilang mulus. (bukan jalannya). Pelan-pelan tapi
pasti, itu slogan kita waktu itu. #Yaella. Banyak kita temui papan jalan yang
lumayan bisa memotivasi kita untuk tetap melangkah, walaupun angkanya ngeselin sih sebenarnya. Bagaimana
tidak, aku pikir sudah hampir sampai ternyata di papan masih tertulis kurang
6km lagi. What?! Jadi ini masih setengahnya? OMG!!! #lebay #gakpantes #thanks. Sampai
akhirnya Wajah langsung berubah saat aku melihat papan dengan tulisan “Savana
Bekol 1km Lagi”.
Papan bertuliskan “Savana Bekol” terpampang nyata menyambut kedatanganku.
Pohon legendarispun yang biasa aku temui di Sosial Media mencoba
mengayun-ayunkan daunnya seakan-akan mengajakku untuk foto bersama. Aku
berhenti di tempat yang waktu itu banyak sekali makhluk yang sudah tidak asing
aku temui. Mungkin kamu salah satunya. Nakalnya minta ampun, baru aja motor
ditinggal sholat sebentar, balik-balik jok hilang secuil (baca:robek). Ya,
bukannya menuduh sih ya nyet. Tapi kalau bukan kamu, siapa lagi? Iya… kamu…
huum.. kamu. #plak #peace #hehe. Untung saja bukan motorku yang kena,
melainkan motornya temanku #hehe #peace2x
Belum sempat foto alay sih
disana, karena kita (kita?) uda sepakat untuk menuju pantainya terlebih dahulu.
Eh tapi sebelumnya sempat naik ke tower pencarian orang hilang #hehe #ngawur.
Juga sempat mejeng disana. Pemandangannya indah sob dari atas. Apalagi ditambah
adanya aku disana. Hm… Nikmat apalagi yang kamu dustakan? –SenyumSemanisMungkin-.
Ngomong-ngomong melihat ini tower jadi ingat kerjaan survey. Maklum lah aku kan
anak Telekomunikasi #bangga #abaikan. Ya seperti itulah sob perjalananku sampai
di savanna bekol ini. Untungnya kita tadi sudah makan sebelumnya, jadi tidak
kelaparan. Setelah sholat dhuhur dan sekalian aku jamak ashar, kita berangkat
menuju pantai yang ramai dibicarakan saat ini. Pantai Bama. Baca ceritanya disini: Pantai Tersembunyi di Baluran, Pantai Bama
![]() |
Foto dari atas tower |
OK. Bagaimana pantainya? Indah kan?
Lo gak nyambung? Kamu yang gak nyambung. #membeladiri. Sudah dibaca belum
perjalananku sampai ke pantainya? Belum? OK. Terimakasih. Anggap saja sudah.
Mari kita lanjutkan.
Pulang dari pantai sore hari, di
setiap perjalanan kita berhenti sebentar. Bukan karena lelah, atau ban kempes. Tapi
karena satu hal yang wajib kita lakukan, walaupun tidak harus bersama. Yaitu “Foto”.
OK, selayaknya model papan atas, walaupun terkadang jatuh juga. Aku pasang berbagai
macam pose di jalan dengan background gunung, di papan bertuliskan “Savana
Bekol” sebagai bukti kalau aku memang pernah kesana #sombong dan di salah satu
pohon fenomenal yang sering aku jumpai di social media. Akhirnya… aku bisa selfie denganmu pohon. Semoga kamu tetap
semangat menungguku kembali. Tetap sehat dan rindang pastinya. Aku akan selalu
merindukanmu #ngelaturgakjelas.
OK Sob, daripada kamu nanti
ketularan gak jelas sepertiku, mending aku akhiri saja hubungan kita sementara
untuk saat ini. Wkwk. So? Buat kalian
yang ingin kesini, 2 kata untuk kalian. “Cepat Berangkat” sebelum jalannya
diperbaiki. (Sepertinya ada yg salah, yasudahlah). O, iya… waktu perjalanan
pulang, aku banyak bertemu makhluk-makhluk penduduk asli sana. Ada monyet putih
#monyetbule , Ayam alas, banteng. Yang satu ini hati-hati kadang nakal, katanya
petugas disana. Sempat saat perjalanan pulang dia nyebrang seenaknya motong
jalan. Ngelirik aku, lagi. Aku kan jadi gimana ya? Takutlah pastinya. Negative
thingking mulu ini pembaca. Ya, sekedar saran saja dari orang sok bijak,
hati-hati kalau kesana. Jaga keselamatan. Keselamatan hewan disana pastinya.
Jangan mengambil apapun, kecuali foto dan jangan meninggalkan apapun kecuali
jejak kaki. Happy Travelling Guys.
![]() |
Dengan pemandangan gunung di belakangnya |
![]() |
Percaya kan? No Edit lo ya? |
![]() |
Pohon yang ngajak aku selfie |
habis baca blog ini aku nambah satu kata.. *Nyet
BalasHapusHai Nyet...
Hapus