Menuju ke Ujung Pulau Bali, Uluwatu
- Jumat, Agustus 14, 2015
- by
- Riz Altaf
Kalau melihat di Google sih ini tempat bagusnya pas di sore
hari. Hunting Sunset. Tapi karena
waktu itu aku punya jam yang padat merayap #artislaginaikdaun jadi yasudahlah
aku kesana pas di siang hari. Pas panas-panasnya. Pulang-pulang makin eksotis kulitku
#lebay #gakpantes #thanks. Pura luhur
uluwatu ini berada di ujung pulau Bali. Walaupun ini pertamakalinya aku
kesini, tapi tidak sulit menemukan tempat yang satu ini. Cukup ikuti tulisan yang ada di papan-papan pinggir
jalan.
Tiket Masuk |
Parkiran luas, dan disekitar area
parkir banyak warung yang menyediakan berbagai macam makanan. Tiket masuk ke tempat wisata ini untuk domestik
tertulis Rp.15.000 dan untuk Bule Rp.
20.000. Tapi entah kenapa waktu aku bayar dengan uang Rp. 50.000 diberi
kembalian Rp.30.000. Berarti aku wisata asing dong? Mungkin wajahku
saat itu mirip artis luar negeri #hehehe. Untuk masuk ke tempat wisatanya kamu
harus menggunakan kain besar warna ungu jika kamu memakai celana pendek dan
cukup kain kuning kecil jika kamu sudah memakai celana panjang. Semuanya sudah
disediakan disana. Di dekat tempat pembelian tiket masuk. So, jangan harap kamu
diijinkan masuk ke tempat ini jika kamu hanya memakai bikini J
Di sekitar, aku melihat banyak
pengunjung yang memakai pakaian adat Bali. Tidak kaget, memang tempat ini
sering kali digunakan untuk acara-acara keagamaan dan waktu aku kesini
sepertinya juga lagi ada acara. Aku menuju ke arah pura, ternyata benar disana
lagi ada acara. Tradisi tepancar jelas, dengan suara musik khas dan juga tarian-tariannya.
Namun pengunjung hanya diperbolehkan melihat dari luar pagar demi kelancaran
acara tersebut.
Berjalan-jalan di sekitar sambil
mencari spot-spot yang bagus untuk mengabadikan moment dalam photo. Di pinggir
tebing sudah dibangun tembok yang cukup tinggi dan lumayan panjang bak tembok Cina
#lebay sehingga keselamatan pengunjung lebih terjaga. Disana juga disediakan
beberapa tempat untuk berfoto. Cukup ikuti aturan, jangan melewati batas yang
telah dibuat. Ada yang aneh saat aku kesini, tahu gak apa? Monyet. Iya, monyet.
Tempat ini terkenal dengan banyaknya monyet nakal yang berkeliaran. Bahkan saat
sebelum aku masuk aku sempat mendengar pengumuman agar berhati-hati menjaga
barang bawaan. “Untuk yang kehilangan barang karena diambil monyet, silakan
melapor ke petugas”, kalau gak salah begitu katanya. Tapi waktu aku kesana kok
gak ada satupun? Mungkin si Monyet malas kali ya bertemu dengan orang sepertiku
#baper #hahaha
OK, buat yang mau kesana mending
sore hari aja kalau gak ingin kepanasan sepertiku. Salam buat Monyetnya kalau
ketemu. Dan jangan lupa mengembalikan kain yang kamu pakai saat masuk ke area
wisata. Jangan sampai sepertiku, sampai parkiran dilihat banyak orang.
Untungnya aku bukan tipe orang yang ke-GR-an. Ternyata usut punya usut aku masih
memakai kain kuning yang aku ikat di pinggang. “Mau di bawa pulang mas?” wkwkw.
Tempat wisata di Bali? Inilah salah satunya… Selamat Liburan J
0 comments:
Posting Komentar